Usir Sel Kulit Mati dengan Asam Eksfoliasi
By: Date: Categories: Kesehatan

Sel kulit mat merupakan sesuatu yang sangat menganggu bagi kita terutama bagi kaum wanita. Banyak cara dipakai untuk menyingkirkan sel kulit mati ini agar kita dapat tampil dengan penampilan lebih baik. Menyingkirkan sel-sel kulit mati di wajah dapat dilakukan menggunakan asam-asam eksfoliasi. Salah satu kelompok asam eksfoliasi yang umum diaplikasikan adalah BHA atau asam beta-hidroksi. Tak seperti saudaranya, yaitu AHA, pilihan BHA lebih sedikit dalam produk perawatan kulit. Apa perbedaan BHA dengan AHA?

BHA (beta-hydroxy acid) atau asam beta-hidroksi adalah asam eksfoliasi yang sering ditemukan dalam produk perawatan kulit. Asam ini bekerja dengan mengeksfoliasi atau merangsang pelepasan sel kulit mati. Sel kulit mati yang terlepas tersebut akan digantikan dengan kulit baru, sehingga wajah terlihat lebih lembut dan bercahaya.

BHA berbeda dengan AHA atau asam alfa-hidroksi. Walau memiliki irisan manfaat dan sama-sama mampu merangsang pelepasan sel kulit mati, keduanya tetap memiliki perbedaan. Misalnya, BHA merupakan asam yang larut dalam lemak sedangkan AHA merupakan asam yang larut dalam air.

Sifat BHA yang larut dalam lemak tersebut membuatnya mampu menembus pori-pori lebih dalam. Dengan begitu, BHA akan mampu menyingkirkan sebum dan sel kulit yang menyumbat pori-pori.

Menariknya, walau BHA dapat menembus pori-pori lebih dalam, risiko iritasi kulit pada asam eksfoliasi ini cenderung tidak separah AHA. Pasalnya, asam salisilat yang merupakan jenis utama BHA, dibuat dari aspirin atau asam asetilsalisilat. Asam salisilat memiliki sifat antiradang, yang diturunkan dari aspirin.

Di samping memiliki irisan manfaat dengan AHA, BHA memiliki kemampuan utama untuk mengatasi jerawat dan kerusakan kulit akibat sinar matahari.

Ragam manfaat BHA untuk raih kulit idaman

Sebagai asam eksfoliasi, BHA atau asam beta-hidroksi memiliki beragam manfaat untuk masalah kulit, termasuk:

  • Mengatasi jerawat. BHA utamanya digunakan untuk mengatasi jerawat. Jenis BHA yang utama, yakni asam salisilat, sering dianjurkan sebagai penanganan jerawat jenis blackheads dan whiteheads.
  • Memulihkan kondisi kulit akibat sinar matahari
  • Mengurangi peradangan
  • Mengurangi tampilan pori-pori besar dan kerutan di wajah
  • Meratakan warna kulit
  • Memperbaiki tekstur kulit secara keseluruhan
  • Menyingkirkan sel kulit mati
  • Melancarkan pori-pori untuk mencegah jerawat

Jenis-jenis BHA yang umum terkandung dalam produk perawatan kulit

Asam salisilat adalah jenis BHA yang utama. Namun, beberapa formula asam sitrat juga disebutkan tergolong ke dalam BHA.

1. Asam salisilat

Asam salisilat merupakan asam golongan asam beta-hidroksi yang paling umum ditemukan. Asam ini dibuat dari aspirin dan memiliki popularitas sebagai pengusir jerawat. Namun, asam salisilat juga membantu meredakan peradangan dan kemerahan pada kulit.

Biasanya, kita bisa menemukan asam salisilat dengan rentang konsentrasi 0,5 hingga 5 persen, dalam berbagai produk perawatan kulit.

2. Beberapa formula asam sitrat

Apabila Anda pecinta skin care, Anda tentu tahu bahwa asam sitrat umumnya merupakan jenis dari AHA atau asam alfa-hidroksi. Namun, dilansir dari Healthline dan sebuah riset dalam jurnal Clinical, Cosmetic, and Investigational Dermatology, beberapa formula asam sitrat juga dapat dikategorikan sebagai BHA.

Asam sitrat umumnya dikenal ampuh dalam mengatasi sebum berlebih, sembari juga menyingkirkan sel kulit mati yang menyumbat por-pori. Asam sitrat juga dilaporkan memiliki efek antioksidan dan anti penuaan.

Hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan BHA

Sebagai asam eksfoliasi, penggunaan BHA harus diperhatikan dengan cermat dan tak bisa sembarangan:

1. Tetap gunakan sunscreen

BHA atau asam beta-hidroksi memang membantu mengatasi kerusakan kulit akibat sinar matahari. Namun, asam ini ternyata juga berisiko meningkatkan sensitivitas kulit terhadap sinar matahari bahkan hingga 50%.

Dalam kondisi apa pun, termasuk jika Anda menggunakan produk BHA, sunscreen harus selalu diaplikasikan. Pilihlah sunscreen yang memiliki label broad-spectrum, yakni melindungi kulit dari UVA dan UVB.

2. Perhatikan gejala iritasi pada kulit

Seperti yang disampaikan di atas, efek iritasi BHA dilaporkan tidak separah asam golongan AHA. Namun, penting untuk dicatat bahwa risiko iritasi tersebut tetap ada. Gejala iritasi pada kulit termasuk:

  • Kemerahan
  • Sensasi terbakar
  • Rasa gatal
  • Rasa sakit
  • Pigmentasi berupa bercak kehitaman

Individu dengan warna kulit cenderung gelap berisiko lebih tinggi mengalami pigmentasi tersebut saat menggunakan produk BHA.

3. Gunakan BHA tidak lebih dari satu item saja

BHA atau beta-hydroxy acid ditemukan dalam beragam produk perawatan kulit, mulai dari cleanser, toner wajah, hingga pelembap. Apabila Anda sudah menggunakan produk BHA dari satu produk, seperti pelembap, Anda tentu dianjurkan untuk menghindari lini produk lain yang juga mengandung BHA – demi menghindari risiko iritasi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.